Sejumlah anggota DPR memutuskan mundur dari DPR Jelang Pemilu 2014, Beragam alasan pun dikemukakan oleh para wakil rakyat tersebut perihal kemundurannya. banyak anggota DPR ini yang mundur dari amanahnya sebagai wakil rakyat, diantaranya Sebut saja Anis Matta, Akbar Faizal dan Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro.
Anis MAtta mundur karena berawal dari kasus suap yang menimpa Presiden PKS dan dia langsung menggantikan posisi Presiden PKS, Akbar mengaku sudah tidak tahan menjabat sebagai anggota Dewan, karenanya ia memilih mundur dari kursi DPR. Sementara Ibas mengaku ingin fokus kepada partainya.
Apakah itu pantas melihat para anggota DPR ini dipilih oleh rakyat dan mempunyai mandat serta amanah dari rakyat tetapi meninggalkan kewajiban tersebut walaupun tidak dilarang juga untuk mengundurkan diri, Menanggapi fenomena tersebut, Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y. Tohari menilai, hal tersebut tidak patut dicontoh. Menurutnya, banyak legislator yang menilai DPR hanya sebagai batu loncatan bagi karir politiknya, bukan untuk mengemban amanah rakyat. Padahal mereka telah dipilih rakyat untuk menjadi wakilnya.
"Ini sangat memprihatinkan. Kayaknya kok amanat rakyat diabaikan begitu saja," kata Hajriyanto saat dikonfirmasi wartawan.
Politikus Partai Golkar ini menambahkan, para legislator yang secara tiba-tiba hengkang dari DPR sebelum masa jabatannya habis merupakan sosok yang tidak bisa mengemban amanat dan tanggung jawabnya terhadap rakyat.
"Pengabdian inikan sesuatu yang serius, tetapi kok dianggap enteng saja. Bahkan ada kesan seolah-olah mereka malah bangga dengan mengatakan "Ini lihat, kami tidak gila jabatan, kan?" Imbuhnya.
Namun demikian, dia merasa saat ini memang lembaga DPR dianggap rakyat sebagai sebuah lembaga yang karut marut sehingga sering kali mendapatkan kritik pedas dari masyarakat.
Hal itu yang menurut Hajriyanto membuat para anggota dewan sudah tidak lagi nyaman sebagai seorang wakil rakyat di DPR.
"Kedudukan menjadi anggota DPR bukan lagi dipandang sebagai kedudukan yang prestisius dan bergengsi lagi. Bukannya hampir setiap hari dikritik dan dikecam, atau bahkan diolok-olok. Maka orang meninggalkan DPR juga dengan enteng-enteng saja," tandasnya.
No comments:
Post a Comment