Friday, February 15, 2013

Area Wisata Tanpa Busana Di San Fransisco Mulai Dibatasi


San Francisco - San Francisco di California, AS mempunyai area yang bebas tanpa menggunakan busana   di tengah-tengah kota, bukan di tepi pantai seperti biasanya. namun lama-kelamaan, pemerintah setempat gerah dan akan melarang orang wara-wiri tanpa sehelai benang pun di kota ini.

Peraturan larangan tak berpakaian ini mendapat respon dari para penduduk dan turis nudist. Mereka melakukan aksi buka baju di depan City Hall untuk mengajukan protes terhadap kebijakan larangan tanpa busana ini.

Banyak kota di California tidak memiliki peraturan jelas mengenai larangan melepas busana. Malah, beberapa kawasan di Kota San Francisco memperbolehkan untuk tak mengenakan pakaian di tempat umum. Tapi sepertinya, pemerintah San Francisco mulai gerah dan menetapkan larangan bugil di tempat umum, seperti dilansir clicklifes dari sumber terkait.

Peraturan baru yang diajukan oleh Supervisor Scott Wiener menyebutkan orang yang berumur lebih dari 5 tahun tidak boleh memperlihatkan bagian tubuh yang berlebihan. Bagian tubuh ini termasuk kemaluan, bokong dan bagian lain yang tidak seharusnya dipertontonkan di depan umum. Larangan ini berlaku di kendaraan umum, jalan raya, tepian jalan, jalan kecil, taman maupun plaza atau alun-alun. Ada denda yang diberlakukan oleh pemerintah setempat bagi yang melanggar peraturan ini. Bagi turis dan penduduk yang keras kepala dan tetap tak ingin mengenakan pakaian di tempat umum, harus membayar denda sebesar USD 100 (Rp 1.950.000). Denda ini memiliki nilai maksimum sebesar USD 483 (4,5 juta) dan hukuman penjara selama 1 tahun.

"Menurut saya, melihat sekelompok laki-laki tanpa busana setiap hari nongkrong di Castro atau Market Street sama sekali tidak menggambarkan bagaimana San Francisco yang sebenarnya," ujar Wiener.

Peraturan ini tidak mendapat tanggapan yang terlalu baik. Ini dilihat dari adanya aksi protes yang dilakukan oleh beberapa orang, Minggu lalu. Sekitar 24 orang melakukan aksi melepas busana di depan City Hall dan berkeliling ke sekitar. Aksi ini menjadi tontonan bagi para turis yang sedang berkunjung ke sana. "Sekelompok eksibisionis merusak segalanya. Ini saatnya saya berbicara dan memberi tahu dunia agar bisa membedakan mana orang yang memang nudist dan yang mana yang eksibisionis," kata seorang nudist yang sedang protes di sana, McCray Winpsett.

Sampai sekarang, peraturannya masih dalam tahap proses pemberlakuan. Tergantung siapa yang lebih kuat, pihak pemerintah atau pelaku nudist.

andai kebiasaan ini ada di indonesia mungkin sudah habis di obrak abrik oleh organisasi agama kita...hehehe

No comments:

Post a Comment